MENGHADAPI PESERTA DIDIK “KIDS ZAMAN NOW”
Seiring perkembangan zaman karakteristik peserta
didik pun mulai berubah pada milenial sekarang peserta didik atau anak – anak zaman
sekarang biasa disebut kids zaman now. Karakter mereka pun sangat berbeda
dengan generasi sebelumnya. Kita sebagai pendidik harus mampu menyiasati hal
tersebut generasi sekarang atau kids zaman now merupakan generasi yang melek
akan teknologi, mereka mengetahui segala sesuatu dengan gadget yang ada
ditangan mereka. Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi informasi ini
diperkirakan akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Allied Business
Intelligent (ABI) Research memperkirakan pada tahun 2020 akan ada lebih dari 30
miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel (Malang Post, 19 Mei 2016). Ke
depan, internet akan semakin mengubah pola hidup manusia, khususnya yang saat
ini masih menjadi bagian dari Kids Zaman Now. Segala aktivitas akan banyak
dilakukan dengan menggunakan internet secara online. Hal ini bisa berdampak
positif dan negatif khususnya di dunia pendidikan. Dampak positifnya pembelajaran akan diberjalan dengan
baik karena reverensi materi mereka banyak. Tetapi, dampak negatif yang
dihasilkan adalah mereka terlalu manja misal segala sesuatu dicari di google
termasuk soal. Justu ini akan membuat peserta didik tidak berfikir kreatif.
Peran pendidik disini sangat diperlukan untuk
membantu para peserta didik agar mereka tidak menyalahgunakan teknologi, kita
juga tidak bisa melakukan cara pembelajaran yang sama dengan generasi dahulu. Seperti
kata Ali Bin Abi Tholib r.a sahabat nabi
“ didiklah anakmu sesuai dengan
zamannya, karena ia bukan lahir di zamanmu”
Menyesuaikan diri dengan perubahan adalah wajib,
tapi menjaga diri jauh lebih wajib. Jangan sampai karena ingin menyesuaikan
diri, guru menjadi lupa dengan jati dirinya sebagai pendidik. Menyesuaikan diri
bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip asasi. Bercampur tapi
tidak lebur masih menjadi pilihan terbaik. Dan ini yang harus ditanamkan dalam
mendidik anak-anak di era sekarang. Mereka harus mengikuti perubahan zaman,
tetapi tak boleh melepaskan atribut-atribut kesalehan.
Memperlakukan Kids Zaman Now dengan gaya
otoriter sepertinya sudah tidak akan laku lagi. Guru harus dapat lebih memahami
karakter Kids Zaman Now yang pada umumnya adalah anak-anak yang sangat
dipengaruhi oleh trend, tergantung pada komunitas dan bisa melakukan banyak
pekerjaan sekaligus (multi-tasking) (Malang Post, 19 Mei 2016). Mereka juga
merupakan anak-anak yang mengedepankan harga diri.
Komentar
Posting Komentar